Rabu, 23 April 2014- Malam sekitar jam
09.00 WIB terlihat para dewan guru, siswa beserta beberapa wali murid telah
berada di telon ndayun. Malam itu rencananya civitas akademika MI. Khoiriyah
Pilanggede akan mengadakan Study tour ke kota Pelajar dan Kota Magelang.
Setelah menunggu kedatangan Bus Pariwisata kurang lebih selama 2 jam, akhirnya
tepat jam 23.00 WIB rombongan berangkat. Tak lupa sebelum berangkat, Bapak M.
Bashiron, S.Pd.I., kepala madrasah, memimpin doa supaya dalam plaksanaan study
tour tahun ajaran 2013/2014 ini dapat berjalan sukses dan lancer, serta semoga
diberi keselamatan dalam perjalanan study ini.
Tujuan dan manfaat diadakannya study tour
ke Jogja ini diantaranya :
- Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas.
- Mengenal tempat-tempat wisata di jogja yang indah dan dipelihara di Indonesia.
- Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja.
- Mempererat keakraban dengan teman satu sekolah.
Tepat pukul 04.30 WIB rombongan tiba di
Pantai Parangtritis, pantai menjadi tujuan pertama study tour kali ini. Pantai
parangtritis merupakan pantai paling terkenal di Yogyakarta. Pantai
ini terletak 27 km selatan kota Yogyakarta. Pagi menjelang matahari terbit atau
sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai
terbaik di Yogjakarta ini.
Setelah mengagumi kebesaran Allah atas
indahnya suasana terbitnya matahari, tepat pukul 08.00 WIB perjalanan
dilanjutkan menuju Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan candi yang dibangun pada abad ke 9 oleh dinasti Syailendra,sedangkan arsitek dari candi tersebut adalah Gunadharma.
Di candi ini rombongan segera membaur
bersama rombongan lain berbondong-bondong menuju pintu masuk. Kebetulan pada
hari itu cukup ramai pengunjung baik itu wisatawan domestic atau turis mancanegara.
Ketika memasuki dan menaiki kawasan candi, terlihat para siswa yang didampingi
oleh dewan guru mencoba untuk menyapa dan berkominikasi dengan para touris
mancanegara, para tourist tersebut berasal dari beberapa Negara diantaranya :
Ingris, argentina, Cina dan Prancis juga ada.
Dalam waktu 1 jam rombongan study tour
telah puas melihat-lihat bagaimana sejarah dari CAndi Borobudur, kemudian
peserta didik segera diarahkan menuju museum yang juga terletak di kawasan
wisata candi Borobudur. Ada 2 museum, yaitu Museum Borobudur dan Museum Kapal Samudraraksa
Karena waktu yang sangat singkat maka
diputuskan hanya mengunjungi 1 museum saja yaitu Museum Kapal Samudraraksa.
Museum ini menjadi tepat persiggahan terakhir Kapal Samudraraksa atau kapal
Borobudur yang telah mengarungi samudra selama 7,5 bulan.
Pada Museum kapal ini kita bisa melihat
secara langsung kapal tradisional yang memiliki panjang 18.92 meter, lebar 4,5
meter dan tinggi 2.5 meter ini berhasil tercipta. Tidak hanya sederhana dalam
teknologi pembuatan, materi yang digunakan untuk membuat kapalpun semuanya
berasal dari bahan sederhana. Badan kapal terbuat dari kayu ulin, cadik dari
bamboo, layar dari karung beras dan tali
kapal dari serat nanas. Kapal ini kemudian diberi nama Samudraraksa yang berrati
pelindung lautan.
Tepat pukul 13.00 WIB setelah semua peserta
study tour melaksanakan sholat dhuhur, rombongan segera melanjutkan perjalanan
menuju Taman kyai langgeng yang berlokasi di Kota Magelang juga yang jarak
tempuhnya sekitar Satu jam perjalanan dari Borobudur.
Tujuan terakhir dari rangkaian study tour
ini adalah Malioboro, Malioboro adalah nama salah satu jalan dari
tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke
perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan
Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini
merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota
Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan
tak ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan
dan rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di
kota-kota besar lainnya, yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga
nama-nama lokal. Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal,
dari kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain
sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas
dan lain sebagainya.
Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas
dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro
menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda
khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan. Mereka berdagang
kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit,
batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu
kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak,
blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai
model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada
yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar
plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar
pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki
karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar